Konflik Israel-Iran Agak Mereda, Harga Emas Dunia Ikut Jeda Sejenak



Harga emas dunia bergerak sedikit turun di tengah sentimen geopolitik konflik antara Israel vs Iran yang mulai mereda memuat harga sang logam mulia terkoreksi. Namun pergerakan harga emas dinilai masih stabil sebagai instrumen safe haven di tengah ketegangan yang berlangsung di Timur Tengah mengimbangi ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral AS The Fed.

Pada Selasa (16/4/2023), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.383,51/troy ons. Turun 0,14% dibandingkan hari sebelumnya. Pagi ini, Rabu (17/4/2023) pukul 06:31 WIB, harga emas hanya bisa naik tipis 0,02% ke US$ 2.383,95/troy ons. Dalam sepekan terakhir, harga emas masih membukukan kenaikan 2,09% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga masih bertambah 10,33%.

Harga emas sempat melonjak kala tensi di Timur Tengah meninggi karena investor meninggalkan aset-aset berisiko dan beralih ke aset yang dinilai aman yaitu emas. Namun kini sepertinya sentimen geopolitik itu sudah reda. Sejauh ini, belum terlihat adanya serangan balasan dari Israel. Teheran pun menegaskan masalah sudah selesai, karena serangan akhir pekan lalu adalah balasan dari hal serupa yang dilakukan Israel terhadap kantor Konsulat Iran di Damaskus (Suriah). 

Pemicu lainnya adalah data ekonomi China melaporkan kinerja yang positif. Ekonomi Negara Tirai Bambu itu berekspansi 5,3% sepanjang tahun pada kuartal I 2024, dibandingkan dengan pertumbuhan 5,2% pada kuartal terakhir 2023 dan perkiraan pasar sebesar 5% pada periode yang dilaporkan. China telah memborong emas sejak 16 bulan lalu, menjadikan permintaan pasar terhadap emas lebih kentara.

Jika eskalasi terus membesar dan tidak ada tanda-tanda genjatan senjata maka permintaan emas akan menjadi lebih tinggi. Sejumlah kalangan menilai emas masih berpotensi naik. Deutsche Bank memperkirakan harga emas pada $2.400 per troy ons pada akhir tahun dan $2.600 pada bulan Desember 2025.   

Namun jika konflik di Timur Tengah mereda, fokus pasar akan beralih ke The Fed yang memberi sinyal menunda penurunan suku bunga dalam waktu dekat, yang merupakan elemen bearish bagi pasar emas. Sebab inflasi perlu turun ke tingkat yang diperlukan untuk menurunkan suku bunga.

Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengatakan kepada panel Senat AS lima minggu lalu bahwa perekonomian AS belum melihat inflasi kembali sesuai target bank sentral, hal ini menunjukkan kemungkinan penurunan suku bunga tidak akan segera terjadi dalam waktu dekat.

"Data yang lebih baru menunjukkan pertumbuhan yang solid dan kekuatan yang berkelanjutan di pasar tenaga kerja, namun juga kurangnya kemajuan lebih lanjut sepanjang tahun ini karena kembalinya target inflasi 2%," kata Ketua Fed dalam diskusi panel.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!