Mau Kendalikan Belanja yang Berlebihan? Menangkan `Perang` di 3 Tahap



Belanja menjadi aktivitas rutin kita untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik dapur, bulanan, atau sekadar memenuhi gaya hidup. Aktivitas ini memerlukan pengendalian, Sobat Treasury. Kenapa? Belanja yang berlebihan bisa membuat uang kamu cepat habis.

Lalu, bagaimana cara mengatasi belanja yang berlebihan? 

Menurut penulis buku “Nak, Belajarlah Soal Uang, Jeon Seong Yong, ada tiga tahap “peperangan” ketika berbelanja yang harus kamu menangkan. Yaitu, pencarian sebelum belanja, saat berbelanja, dan penggunaan barang setelah pembelian. Seperti apa penjelasan setiap tahap “berperang”? Yuk kita simak penjelasannya.

 

Tahap Pertama: Pencarian Sebelum Belanja

Seong Yong mengatakan seseorang akan mengalami perang batin sebelum berbelanja. Untuk menarik perhatian pembeli, biasanya penjual/pemasar barang/jasa menggunakan serangkaian kata manis. Kamu harus bisa melindungi diri dari “rayuan-rayuan maut” para penjual.

Misalnya, ada sebuah iklan game online yang berbunyi “Semakin banyak teman yang diundang, makin banyak yang menang.” Atau, iklan tentang undian berhadiah yang dilakukan oleh sebuah brand minuman ringan. Disebutkan bahwa semakin banyak beli minuman X, kesempatan menang umroh akan semakin besar. Tentu saja ajakan-ajakan itu meminta kamu untuk mengeluarkan uang lebih banyak demi produk tersebut.

 

Tahap Kedua: Konflik Saat Belanja

Tahap yang kedua adalah peperangan ketika berbelanja. Di tahap ini, kamu akan mengalami konflik batin saat membeli barang. Ada yang menawarkan promo buy 1 get 1 free dan bisa beli 2 barang cukup nambah Rp2 ribu. Promo-promo ini berlaku ke barang-barang yang tidak kamu perlukan, tapi menarik perhatian. Pada tahap ini, ada baiknya kamu menggunakan pemikiran untuk membuat analisis, apakah dengan harga segini akan worth? Atau malah sebaliknya?

 

Tahap Ketiga: Penggunaan Setelah Pembelian

Tahap yang ketiga adalah “pertempuran” tentang penggunaan setelah pembelian barang. Seong Yong mengatakan konsumsi yang bijak itu tidak menggunakan uang secara sia-sia untuk membeli barang. Dia menyarankan kamu untuk membeli barang dan terus memanfaatkannya sampai tidak bisa dipakai. Jangan malah membeli, terus menggunakannya sekali, lalu membuangnya karena bosan. “Kalau cuma barang sekali pakai, lalu langsung buang, itu bukanlah perlakuan yang pantas, tapi justru mematikan fungsi barang,” tulis Seong Yong.

 

Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa menang dari pertempuran belanja?

Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan. Pertama, menentukan anggaran belanja. Anggaran ini bertujuan untuk membatasi jumlah uang yang kamu keluarkan untuk membeli barang/jasa. Dengan begini, pengeluaran bisa lebih terkendali dan ada lebih banyak uang yang bisa kamu simpan.

Kedua, memilah barang yang akan kamu beli. Tentu saja kamu tidak bisa membeli semua keinginan dengan uangmu. Ada baiknya kamu memprioritaskan yang penting-penting saja, seperti belanja dapur, kebutuhan bulanan, dan sembako. Di sini, please, hilangkan rasa penasaran atau ingin beli barang karena lucu. Perasaan-perasaan seperti itu justru akan membuatmu menjadi sosok yang boros dan nggak pernah puas.

Ketiga, membuat daftar belanja secara tertulis. Ketika hendak berbelanja, kamu bisa membuat catatan belanja. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari perilaku impulsive buying dan belanja melebihi anggaran.

Keempat, membandingkan harga barang. Ketika Sobat Treasury sudah ada di lokasi, kamu bisa membuat perbandingan harga antara satu barang dengan lainnya. Ingat, belum tentu barang yang murah punya kualitas yang “murahan”.

Kelima, hindari belanja bareng. Ketika belanja dengan orang lain, kita acapkali akan beli apa saja, termasuk yang tidak dibutuhkan. Tentu saja kondisi ini menyulitkan kita untuk membatasi diri. Bahkan, susah berkonsentrasi kepada barang-barang belanjaan yang sudah kamu rencanakan dari awal.

Keenam, bawa uang secukupnya. Yang paling penting, jangan bawa uang banyak-banyak ketika belanja. Kamu cukup membawa secukupnya. Pastikan juga sudah memperkirakan total uang yang akan dikeluarkan untuk beli barang-barang kebutuhanmu.

 

Kalau ada sisa uang belanja, enaknya dikemanain?

Kalau uang belanja tersisa, Sobat Treasury lebih baiknya menabung di tempat yang lebih aman, seperti emas. Kok emas?

Ya, logam mulia ini punya banyak kelebihan. Misalnya, tahan karat, harganya cenderung naik setiap tahun dan stabil, serta nilainya aman dari inflasi. Malah, sekarang emas bisa dibeli dengan recehan, lho.

Bicara emas, Treasury jadi platform yang tepat untuk membeli emas. Platform ini emas dengan harga terjangkau, mulai dari Rp5 ribu.

Legalitas dan keamanannya nggak perlu kamu ragukan. Treasury sudah mengantongi izin dari Bappebti dan sistem elektroniknya terdaftar di Kominfo. Transaksi pun menggunakan dual verification, yaitu PIN dan password. Kamu bisa mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan, lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini.

Gimana? Menarik dan lengkap banget, kan? Yuk download Treasury sekarang!