Harga Emas Melemah Jelang Pertemuan The Fed



Harga emas melemah mengawali pekan ini. Analis menilai pekan ini menjadi masa “rentan” bagi emas menjelang pertemuan The Fed.

Dari laman Treasury, harga emas 1 gram saat ini berada di level Rp859.758. Emas bergerak turun dari Rp862 ribu ke Rp859 ribu. Dalam sebulan, harganya turun 4,89 persen. 

Sementara itu, harga emas di pasar spot turun tipis, melemah 0,26 persen ke US$1.722,6 per ons. Harga logam-logam mulia pun ikut melemah. Harga perak turun 0,71 persen ke US$18,48 per ons, platinum 0,83 persen  ke US$860, dan paladium 0,81 persen ke US$2.002,5.

Melansir CNBC, menurut analis Blue Line Futures, Phillip Streible, pasar akan fokus pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan digelar pada Rabu-Kamis minggu ini. Streible menyebut minggu ini merupakan masa volatile untuk logam mulia itu.

Analis FXTM, Lukman Otunuga, mengatakan pasar berekspekasi The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin. Ekspektasi kenaikan sebesar 100 basis poin sudah ditepis oleh pejabat bank sentral AS. Otunaga mengatakan dolar AS akan melemah kalau The Fed menaikkan suku bunga acuan yang lebih rendah. Keputusan itu akan mengecewakan pasar. “Ini akan memberikan ruang lebih bagi emas untuk menguat,” kata dia.

Analis Standard Chartered, Suki Cooper, berpendapat kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin tidak akan berpengaruh kepada harga pasar dalam jangka pendek karena pasar telah beradaptasi. Tapi, harga emas masih berisiko turun dalam jangka panjang. 

Analis SPI Management Stephen Innes, menilai emas tidak mampu menguat ketika dolar AS melemah.

Padahal, harga emas sempat rebound pada pekan lalu karena imbal hasil surat utang pemerintah AS terjun 2,75 persen ke posisi terendahnya sejak Mei 2022. Analis dari OANDA, Craig Erlam, mengatakan yield yang melemah mengerek harga emas dalam jangka pendek.

 

Juga Disebabkan oleh Ini

Pelemahan harga emas juga disebabkan oleh turunnya penjualan rumah di AS. Melansir Liputan6.com, data National Association of Realtor (NAR) memperlihatkan penjualan rumah merosot dari 5,41 juta unit pada Mei 2022 menjadi 5,12 juta unit pada Juli 2022. Proyeksi konsensus penjualan rumah pun turun dari 14,2 persen ke 5,38 persen.

Kepala Ekonom NAR, Lawrence Yun, menyebut biaya perumahan yang tinggi membuat turunnya data penjualan bulanan. Harga hipotek dan rumah naik drastis dalam waktu singkat.

Sekadar informasi, harga rata-rata semua tipe rumah adalah US$416 ribu pada Juni. Angkanya naik 13,4 persen dari tahun lalu. Kenaikan itu merupakan yang ke-124 bulan berturut-turut dari tahun ke tahun. Total persediaan rumah naik 2,4 persen ke 1,26 juta unit.

“Turunnya keterjangkauan perumahan terus merugikan calon pembeli rumah,” kata Yun. Meskipun harganya saat ini sedang turun, emas masih punya prospek yang bagus, terutama saat ini perekonomian menjadi tidak menentu.

Kamu ingin punya emas? Sekarang emas bisa dibeli dengan sangat mudah, lho. Sobat Treasury bisa membelinya cukup sekali klik melalui smartphone. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa jadi pilihanmu untuk investasi emas. Harganya juga amat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu!

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!