Serangan Iran ke Israel Bikin Harga Emas Dunia Pekan Ini Bakal Terus Merangkak Naik



Konflik yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel telah mendorong harga emas di pasar global ke tingkat yang tak tertandingi. Aksi militer antara Iran dan Israel hingga akhirnya menyebabkan aset safe haven seperti emas merangkak naik bahkan hampir mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah kembali.

Harga emas dunia di pasar spot pada awal pekan ini tercatat US$ 2.363,78/troy ons. Naik 0,89% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Pada Jumat (12/4/2024), harga emas ditutup anjlok 1,39% ke US$ 2.343,12/troy ons. Maklum, hari sebelumnya harga emas menyentuh rekor tertinggi untuk posisi penutupan (closing) yaitu di US$ 2.376,19/troy ons.

Dinamika geopolitik jadi penggerak harga emas. Akhir pekan lalu, Iran melakukan serangan balasan kepada Israel. Negeri Persia meluncurkan misil dan pesawat tanpa awak (drone) ke wilayah Negeri Bintang Daud. Teheran menegaskan operasi militer itu sah dilakukan, sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa Pasal 51. Sebab, sebelumnya Israel menyerang kantor Kedutaan Besar Iran di Damaskus (Suriah).

 Meskipun harga emas tidak dapat bertahan di atas USD 2.400 per ounce, para analis mencatat bahwa harga emas masih relatif kuat karena bersiap untuk mencatat rekor penutupan mingguan lainnya. Rekor baru ini terjadi bahkan ketika pasar mulai memperhitungkan potensi penurunan suku bunga pada bulan Juni setelah inflasi bulan Maret lebih tinggi dari perkiraan.

Menurut CME Fed Watch Tool, pasar hanya melihat peluang penurunan suku bunga sebesar 27% pada bulan Juni, turun dari perkiraan 50% pada minggu lalu dan 68% pada bulan lalu. Namun, para analis mencatat bahwa meskipun Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat menunda dimulainya siklus pelonggaran moneternya, kecil kemungkinannya mereka akan menaikkan suku bunga lagi, yang berarti bahwa suku bunga riil masih dapat bergerak lebih rendah, yang merupakan kondisi positif bagi emas.

 

Review Harga Emas Pekan Lalu

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (12/4/2024), harga emas ditutup di posisi US$ 2.343,43 per troy ons. Harganya ambruk 1,26%. Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang sangat tajam membuat emas tak berdaya. Indeks dolar terbang ke 106,038 pada perdagangan kemarin. Posisi tersebut adalah yang tertinggi sejak 1 November 2023 atau lebih dari lima enam bulan terakhir. Penguatan dolar AS membuat emas kurang menarik.

Namun dalam sepekan terakhir, harga emas naik 0,84% secara point-to-point. Artinya, emas sudah menguat selama empat pekan beruntun. Selama sebulan ke belakang, harga melesat 9,22%. Sepanjang pekan kemarin harga emas juga sempat mencetak rekor tertinggi di penutupan sebanyak tiga kali yakni pada Senin, Selasa, dan Kamis pekan ini. Rekor harga penutupan masih di posisi US$ 2.373,24 per troy ons yang tercipta pada Kamis (11/4/2024).

Sepanjang pekan lalu harga emas menguat setelah data inflasi produsen AS yang lebih rendah dari perkiraan, sehingga meningkatkan harapan akan pemotongan suku bunga AS tahun ini, sementara kekhawatiran geopolitik yang berkelanjutan menambah kilauan logam mulia tersebut. Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan Indeks Harga Produsen (PPI) naik 0,2% secara bulanan pada periode Maret 2024, dibandingkan dengan kenaikan 0,3% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Dari data inflasi ini diprediksi The Fed bakal mulai memotong suku bunga sesegera pertemuan mereka di akhir Juli. Emas secara tradisional dikenal sebagai aset lindung nilai inflasi tetapi suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang emas yang tidak menghasilkan bunga.

Kenaikan harga emas pekan lalu juga didorong oleh aksi bank sentral yang melakukan aksi borong emas. Pembelian oleh bank sentral berjumlah lebih dari 1.000 ton pada tahun 2022 dan 2023 dan sebagian besar dipimpin oleh negara-negara ekonomi, khususnya Tiongkok, di mana upaya untuk melakukan diversifikasi dari dolar telah meningkat.

Fokus investor pekan ini tetap akan mencermati meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah pasca serangan Iran terhadap Israel. Kemudian pada Selasa (16/4), bakal dirilis data produksi industri untuk bulan Maret dan data perumahan baru untuk bulan yang sama akan diumumkan. Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell juga dijadwalkan untuk berbicara pada hari yang sama. Sementara data penjualan rumah eksisting bulan Maret dijadwalkan akan dirilis pada Kamis (18/4).

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!