Usai Lebaran Mau Coba Merantau ke Ibu Kota? Hey! Wajib Perhatikan Poin Penting Ini!



Meski saat ini sudah era digital yang memangkas ruang dan waktu, namun tradisi merantau dari desa ke ibu kota atau urbanisasi masih menjadi fenomena sosial dari tahun ke tahun. Jakarta masih menjadi magnet atau daya tarik tersendiri bagi masyarakat dari luar kota Jakarta. Usai lebaran, masih banyak pendatang dari luar Jakarta yang ingin merantau ataupun bekerja di Jakarta usai musim lebaran usai.

Namun yang sering terjadi adalah anak rantau merasa sulit untuk mengatur keuangan, dikarenakan belum terbiasa dengan segala ketidakpastian di suatu wilayah tersebut yang dapat membuat seseorang sulit untuk memiliki pola keuangan yang sehat. Masih banyak ditemukan anak rantau yang harus hidup kurang tenang karena mengalami kesulitan finansial. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang sampai terlilit utang. Lalu, apa saja kesalahan anak rantau sehingga mereka sulit bersaing dan lama untuk sukses di tanah perantauanya? 

 

1. Terlalu Mudah Ikut-ikutan Gaya Hidup

Salah satu kesalahan utama dari anak rantau adalah memilih gaya hidup yang berlebihan dan tidak sesuai dengan gaji yang diterima. Jika kamu terus memilih gaya hidup yang berlebihan, pastinya akan lebih kesulitan untuk mengatur keuangan. Jika terlalu boros, maka otomatis akan sulit untuk menabung.

 Para perantau sering sekali ikut-ikutan agar bisa diterima masyarakat di wilayah tersebut. Mengikuti gaya hidup di wilayah yang ditempati para perantau terkadang membuat keuangan tidak teratur, dan terlebih lagi kebiasaan-kebiasaan yang diikuti mempengaruhi keuangan para perantau.

Seperti yang disebutkan oleh The Simple Dollar, terdapat studi dari Moody’s Analytics yang menyatakan bahwa sebanyak 2% milenial yang suka menghabiskan lebih banyak uang dari yang dimilikinya. Itulah sebabnya jangan lagi memaksakan diri untuk terus mengikuti gaya hidup yang mahal karena hanya akan menyulitkan diri sendiri. 

 

2. Terlalu Mudah Berutang Konsumtif

Banyak dari para perantau memiliki kesalahan dalam mengatur keuangan, dan salah satu hal yang sering dialami para perantau adalah impulsif mengambil utang yang sifatnya konsumtif, seperti kartu kredit, yang tujuannya hanya untuk memenuhi gaya hidup saja. Mengambil utang konsumtif hanya membuat utang menumpuk dalam waktu yang singkat dengan tingkat suku bunga yang tinggi, dan mempersulit kamu di kemudian hari untuk membayarnya.

Kesalahan mengatur keuangan yang satu ini pasti pernah dilakukan oleh kebanyakan anak rantau. Memiliki utang seharusnya dihindari oleh setiap orang khususnya anak rantau. Tau gak sih, kalau utang bisa menjadi kebiasaan yang akan susah dihilangkan. Mulai dari terlalu berlebihan saat menggunakan kartu kredit atau mencoba utang dengan menggunakan aplikasi pinjaman online merupakan hal-hal yang perlu dihindari.

Kebiasaan utang dengan menggunakan kartu kredit akan membuat utang menumpuk lebih cepat dalam waktu yang singkat. Saat memiliki utang kartu kredit yang terlampau banyak, tentunya kamu akan merasa terbebani saat membayarnya. Hingga pada akhirnya  kamu mulai utang di tempat lain hanya untuk membayar utang alias gali lubang tutup lubang.

 

3. Tidak memiliki Rencana Keuangan yang Baik

Kesalahan mengatur keuangan selanjutnya yang masih sering dilakukan oleh anak rantau adalah tidak memiliki rencana keuangan yang terperinci. Padahal rencana keuangan sangatlah penting untuk masa depan sehingga perlu dipersiapkan dengan cermat.

Sebenarnya tidak hanya anak rantau saja, setiap orang juga sangat perlu untuk memiliki rencana keuangan yang detail. Sayangnya, masih banyak yang merasa malas dan menganggap remeh perencanaan keuangan. 

Perlu diingat pula, anak rantau yang jauh dari keluarga memiliki kecenderungan mengalami masalah keuangan lantaran minimnya pengawasan keluarga. Oleh karena itu, segeralah buat rencana keuangan sekarang juga dan mulai catat semua pemasukan dan pengeluaran agar uang lebih mudah dipantau.

 

4. Tidak Memiliki Tabungan dan Dana Darurat

Tabungan untuk masa depan serta dana darurat adalah dua hal yang berbeda. Jadi, jika kamu ingin bisa hidup lebih tenang sebaiknya persiapkan kedua hal tersebut. Memiliki tabungan untuk masa depan atau hari tua adalah hal yang paling penting dimiliki oleh para anak muda, termasuk para perantau.

Meskipun kini kamu merasa masih memiliki tubuh yang sehat dan kuat bekerja, bukan berarti kamu mampu bekerja hingga tua. Kamu tetap perlu menyiapkan dana pensiun sejak saat ini demi memiliki kehidupan yang tenang di masa depan. Menurut Forbes, menabung adalah suatu kebiasaan. Jadi jika ingin hidup nyaman di hari tua, mulailah untuk segera menabung saat ini juga.

Selain tabungan, persiapkan juga dana darurat yang bisa berguna saat kamu mengalami musibah yang mendadak. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi esok hari. Apalagi kamu adalah anak rantau yang jauh dari sanak keluarga. Saat tiba-tiba mengalami musibah seperti sakit hingga perlu opname, tentunya kamu akan membutuhkan banyak biaya.

  

5. Gagap Investasi  

Salah satu kendala anak rantau gagal sukses adalah  tak memiliki kebiasaan menabung, dan berinvestasi. Mengapa hal ini menjadi sangat penting?  Jika para perantau melek berinvestasi, tanda nya bahwa para perantau memiliki pemikiran untuk maju ke depan dan ingin menumbuhkan kebiasaan baik dalam keuangannya.

Investasi bersifat memenuhi tujuan keuangan jangka panjang. Jadi dengan berinvestasi dan menabung kamu dirasa lebih siap untuk kehidupan yang tidak pasti yang bisa saja dialami oleh para perantau dan menjadi lebih siap untuk menjaga kondisi keuangan di posisi darurat.

Jumlah yang disisihkan untuk investatasi idealnya adalah minimal 10% dari penghasilan  Misalnya penghasilan kamu Rp5 juta per bulan, artinya angka idealnya yang perlu disisihkan minimal Rp500 ribu. Bila bisa semakin banyak yang disisihkan tentu akan semakin baik, namun yang lebih penting lagi kita bisa konsisten dalam menyisihkan penghasilan untuk diinvestasikan.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Sobat Treasury, kabar baiknya kini kamu bisa berinvestasi dengan membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!